Berikut adalah sebuah kisah menarik akan arti cinta dan kebersamaan antara Joe dan Angel :
Joe
dan Angel berjumpa di sebuah karnaval tahunan yang diselenggarakan
setiap liburan musim panas di kota tempat kelahiran Angel. Perjumpaan
yang berlanjut menjadi sebuah kebersamaan yang penuh canda tawa dan
kebahagiaan, seolah semua itu tak akan pernah sirna dan berlangsung
selamanya.
Meskipun baru saling mengenal, namun banyak hal yang
mereka jalani dalam kebersamaan mereka, termasuk hal-hal indah yang
menyatukan hati dan hari-hari mereka. Namun sayang, dua hari sebelum
liburan musim panas usai, tiba-tiba kondisi Angel drop, ia jatuh sakit,
kanker yang dideritanya kembali menghujam ketahanan tubuhnya. Tak lama
dokter pun segera memberikan obat pereda sementara karena tak ada lagi
obat
yang mampu memerangi penyakit di tubuh Angel ini.
Tak ada yang
tahu bahwa liburan itu adalah
liburan musim panas terakhir bagi Angel sebelum batas waktu secara
medis itu tiba. Bahkan tak ada yang tahu pula bahwa malam itu menjadi
malam terakhir bagi Angel. Wajahnya sayu terlihat lemah ditempat
tidurnya yang serba putih dengan didampingi Joe disisinya.
Tak
ada air mata antara mereka berdua karena senyum yang melekat halus di
wajah polos mereka. Meskipun sebenarnya jauh di lubuk hatinya, Joe
menangis sedih akan kondisi Angela, gadis yang belum lama dikenalnya,
namun ia tetap berusaha tidak menampakkan kesedihan itu.
Tatapan mata saja sudah cukup bagi mereka untuk berbagi cerita tentang
apa yang ada dihati mereka masing-masing.
Dalam pilu, Joe bertanya, "Mengapa kebersamaan ini tak abadi?"
Dengan
senyum manis di wajahnya, Angel menjawab, "Janganlah kamu melihat
seberapa lama kebersamaan kita berlangsung, namun ingatlah tentang
indahnya kebersamaan yang telah kita lalui. Meski hanya sesaat
bersamamu, namun itu adalah saat terbaik yang pernah aku miliki dalam
hidupku. Jangan lihat berapa lama kita berbagi keindahan dan kebahagian
bersama, tapi lihatlah bahwa keindahan dan kebahagiaan kita adalah harta
karun terbaik bagiku. Walau hanya sesaat, tapi kebersamaan kita akan
menjadi kebahagiaan terindah dalam hidupku".
Joe terpana mendengar jawaban Angel, yang akhirnya membuat Joe belajar, bahwa :
Mengukur
kebahagian bukanlah dari berapa lama kita menikmati kebahagian
itu, tapi bagaimana kuantitas dan bermanfaatnya kebahagiaan itu untuk
hidup kita. Mengukur cinta bukan pula dari berapa lama kita menghabiskan
waktu bersama orang yang kita cintai, tapi dari seberapa besar manfaat
cinta untuk orang yang kita cintai
Kita sering melihat akan
keindahan bunga yang mekar mewangi, namun adakah bunga itu tetap dapat
kita lihat sekarang atau bahkan selamanya?
Atau pernahkah kita
lupa pada keindahan kemilau embun pagi kala matahari pagi bersinar,
padahal ia sirna saat matahari meninggi? Kebahagiaan sejati tak datang
dari berapa lama sesuatu itu berjalan namun lebih kepada berapa
berartinya waktu itu dijalani.
Mungkin hanya sesaat seperti pendeknya waktu mekarnya bunga.
Mungkin hanya sekejap seperti kehadiran embun yang menandai pagi.
Namun jika itu memberi arti di hati maka itu akan abadi...
Semoga bermanfaat... trimakasih